Kenapa tiap
hari berdoa tapi tidak dikabulkan oleh Allah SWT? Mungkin sebagian pembaca ada
yang punya pemikiran seperti itu. Sudah sering memanjatkan doa, tapi hal yang diminta belum juga terpenuhi.
Sehingga kadang ada perasaan putus asa, atau bahkan su’udzon atau buruk sangka
kepada Allah.
Apa yang
salah?
Doa adalah sebuah
media komunikasi antara hamba dengan Allah SWT. Dengan melalui doa seorang
hamba dapat meluapkan seluruh keluh-kesahnya, masalah kehidupan dan harapannya.
Siapapun orangnya, pasti berharap agar doanya didengar, dijawab, dan
dikabulkan. Dalam al-Qur’an pun Allah SWT sudah berjanji bahwa siapa yang meminta
kepada-Nya, pasti akan dikabulkan doanya (QS: al-Ghafir ayat 60).
Bagaimana
agar doa dikabulkan oleh Allah?
Supaya doa
dikabulkan oleh Allah SWT, tentu kita harus menjaga adab dan etika ketika
berkomunikasi dengan-Nya. Kita juga harus tahu bagaimana caranya
"merayu" Tuhan melalui doa yang kita panjatkan. Teknik merayu Tuhan
tersebut sudah lama diajarkan oleh Nabi SAW dan dijelaskan kembali oleh para
ulama dalam kitab-kitabnya.
Baca juga : Amalan Sholawat Penarik Rezeki dari Segala Penjuru
Di antara
ulama yang menulis khusus tentang hal ini adalah Ibn Rajab al-Hanbali (w. 795
H). Beliau menulis kitab berjudul Asbab al-Maghfirah yang berisi panduan agar
doa dan ampunan diterima Allah SWT. Pada salah satu bagian kitab tersebut, Ibn
Rajab menganjurkan agar kita tidak pernah putus asa merayu dan berdoa kepada
Tuhan. Beliau berkata:
ولو طالت المدة
فإنه سبحانه يحب الملحين في الدعاء وجاء في الآثار: إن العبد إذا دعا ربه وهو يحبه
قال يا جبريل لا تعجل بقضاء حاجة عبدي فإني أحب اسمع صوته. قال تعالى: واعوه خوفا وطعما
إن رحمت الله قريب من المحسنين. فما دام العبد يلح في الدعاء، ويطمع في الإجابة غير
قاطع الرجاء فهو قريب من الإجابة. ومن أدمن قرع الباب يوشك أن يفتح له. وفي صحيح الحاكم
عن أنس مرفوعا: لا تعجزوا عن الدعاء فإنه لن يهلك مع الدعاء أحد
"(jangan
pernah putus asa dalam berdoa) sekalipun waktu berdoa lama, karena sesungguhnya
Allah SWT menyukai orang yang terus-menerus berdoa. Dalam hadis disebutkan,
‘Bila seorang hamba berdoa kepada Tuhannya dan Dia menyukainya, maka Allah SWT
berkata: ‘Wahai Jibril jangan dikabulkan dulu permintaan hamba-Ku, sebab Aku
masih ingin mendengar suaranya’’.
Allah
berfirman, “Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang
yang berbuat baik” (QS: al-A’raf ayat 56). Selama seorang hamba terus-menerus
berdoa dan tidak pernah putus asa berharap, niscaya doanya akan dikabulkan. Siapa
yang mengetuk pintu rumah terus-menerus, niscaya pintu tersebut segera
dibukakan. Dalam hadis riwayat Hakim, dari Anas bin Malik, dijelaskan:
“Janganlah kamu berputus asa untuk berdo’a, karena tidak ada seorang pun yang
binasa dengan doanya”.”
Allah SWT
sangat menyukai hamba-Nya yang selalu berdo’a. Terlebih lagi doa itu dipanjatkan
secara terus-menerus tanpa berhenti. Meskipun doa kita belum dikabulkan, hal
itu bukan berati Allah SWT tidak menyukai kita, tetapi bisa jadi Allah SWT
sedang menguji kita dan ingin selalu mendengar keluhan hamba-Nya. Ibarat
mengetuk pintu rumah orang, kalau pintunya terus menerus diketuk dan tetap
berdiri di depan rumahnya, suatu saat dia pasti akan membukanya. Semoga
bermanfaat (NuOnline)
0 komentar:
Posting Komentar