Doa Malam Jumat-Amalan Hari Jumat. Seperti yang kita ketahui
bahwa hari Jumat adalah hari yang istimewa dan disebut sebagai ‘Sayyidul Ayyam’
(Penghulunya hari). Pada malam jumat dan siang harinya kita dianjurkan untuk
memperbanyak membaca al-Qur`an, dzikir, doa, dan shalawat atas Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam, serta membaca surat al-Kahfi pada siang harinya. Imam Syafii mengatakan dalam kitabnya al-Um, "Aku menganjurkan untuk membacanya
juga pada malam Jum'at." (Tetapi pendapat seperti ini tidak ada asalnya,
dan tidak semestinya malam jum’at dikhususkan dengan bacaan doa tertentu.
Karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan
para shahabat beliau ridhwanullah ‘alaihim ajma’in.
Rasulullah SAWbersabda :
“Barang siapa ber’amal beribadah yang tidak ada
perintahnya dari kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim)
Lalu amalan amalan doa malam jumat yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW?
Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang
membaca doa berikut tujuh kali pada malam Jum’at, kemudian ia mati pada malam
itu, ia akan masuk ke surga; barangsiapa yang membacanya pada hari Jum’at, lalu
ia mati pada hari itu, maka ia akan masuk ke surga”:
اَللَّهُمَّ اَنْتَ
رَبّي لاَ اِلَهَ إلاَّ اَنْتَ خَلَقْتَنِي وَاَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ اَمَتِكَ وَفِي
قَبْضَتِكَ وَنَاصِيَتِي بِيَدِكَ اَمْسَيْتُ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْـتَطَعْتُ
اَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ شَـرِّ مَا صَنَعْتُ اَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ وَاَبُوءُ بِذُنُوبِى
فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى اِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ اَنْتَ .
ALLÂHUMMA ANTA RABBI LÂILA ILLÂ ANTA KHALAQTANÎ, WA ANA
‘ABDUKA WABNU AMATIKA WA FI QABDHATIKA WA NÂSHIYATI BIYADIKA. AMSAYTU ‘ALÂ
‘AHDIKA WA WA‘DIKA MASTATHA‘TU, A‘UZDU BIRIDHAKA MIN SYARRI MÂ SHANA‘TU, ABÛU
BINI‘MATIKA WA ABÛU BIDZUNÛBÎ, FAGHFIRLÎ DZUNÛBÎ INNAHU LÂ YAGHFIRUDZ DZUNÛBA
ILLÂ ANTA.
Artinya : Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada Tuhan kecuali
Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu putera hamba-Mu
berada dalam genggaman-Mu dan nasibku berada di tangan-Mu. Aku memasuki petang
ini atas perjanjian kepada-Mu sesuai dengan kemampuanku, aku berlindung dengan
ridha-Mu dari keburukan perbuatanku, aku kembali kepada-Mu dengan nikmat-Mu dan
aku kembali kepada-Mu dengan membawa dosa-dosaku, maka ampuni dosa-dosaku,
karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.
Baca juga: Amalan Doa Memohon Hajat Besar dan Mendesak
Selain amalan doa malam jumat di atas, pada malam dan hari jumat
juga dianjurkan untuk memperbanyak doa karena
di dalamnya ada waktu mustajab doa. Tersebut dalam Shahih al-Bukhari dan
Shahih Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَقَالَ: فِيْهِ سَاعَةٌ
لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ، وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّيْ، يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى
شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.
"Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
menyebut hari Jum'at, lalu menyatakan, 'Di dalamnya terdapat satu saat yang
tidaklah seorang hamba muslim menepatinya dalam keadaan 'berdiri melaksanakan
shalat' untuk memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Allah mengabulkan
permintaannya,seraya mengisyaratkan dengan tangannya bahwa waktunya cuma
sebentar."
Imam an-Nawawi menambahkan keterangan tentang hal itu : “Aku
(al-Imam an-Nawawi rahimahullah) katakan, Para ulama dari kalangan salaf dan
khalaf berbeda pendapat mengenai saat tersebut dengan pendapat yang sangat banyak.
Aku telah mengumpulkan semua pendapat-pendapat tersebut dalam Syarh
al-Muhadzdzab. Aku jelaskan juga siapa yang berpendapat, dan bahwa banyak dari
kalangan sahabat yang berpendapat bahwa waktunya adalah sesudah Ashar.
Sedangkan yang dimaksud dengan "قَائِمٌ يُصَلِّيْ"
(berdiri melaksanakan shalat), ialah orang yang menunggu shalat; karena
sesungguhnya ia berada dalam shalat. Riwayat paling shahih mengenai hal itu
ialah apa yang kami riwayatkan dalam Shahih Muslim, dari Abu Musa al-Asy'ari
radhiyallahu ‘anhu bahwa ia mengatakan, "Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
هِيَ مَا بَيْنَ
أَنْ يَجْلِسَ اْلإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ.
"Ia (saat tersebut) antara duduknya imam hingga shalat
selesai."Yakni duduk di atas mimbar. (ini adalah pendapat Imam an-Nawawi
tentang waktu mustajab. Ia adalah salah satu pendapat yang paling rajih, dalam
hal ini dalilnya adalah hadits Abu Musa dalam riwayat Muslim di atas. Dan yang
lebih rajih darinya adalah bahwa ia adalah waktu terakhir dari waktu-waktu hari
Jum’at sebelum terbenam matahari berdasarkan banyaknya dalil yang shahih yang
mendukungnya. Yang mengatakan bahwa waktu tersebut adalah saat-saat akhir di
hari Jum’at sebelum terbenam matahari adalah Abu Hurairah, Jabir bin Abdullah, Abdullah
bin Salam dan beberapa orang sahabat, Mujahid, Thawus dan tabi’in yang lain.
Imam Ahmad menggabungkan kedua pendapat ini dengan mengatakan, “Mayoritas
hadits tentang waktu mustajab pada hari Jum’at menunjukkan bahwa ia setelah
shalat Ashar, meskipun begitu ia juga diharapkan setelah matahari tergelincir.
“Silahkan merujuk ke Zad al-Ma’ad 1/ 388, matan dan catatan kakinya.”(pada
cetakan ar-Risalah/al-Arnauth, 1/376-379, ed).
Amalan doa hari Jumat yang sudah populer juga adalah membaca surat al-Kahfi dan shalawat atas Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam hal ini banyak hadis yang menyebutkannya.
Diantaranya
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ
الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ
الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ (أَوْ بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ)
"Barangsiapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari
Jum'at, maka Allah meneranginya dengan cahaya antara hari tersebut dengan
Baitul Atiq atau: di antara dua Jum'at." (Diriwayatkan oleh ad-Darimi;
an-Nasa`i dalam al-Yaum wa al-Lailah; al-Hakim dan al-Baihaqi: dari hadits Abu
Sa'id secara mauquf dan marfu'.)
Dzikir hari jumat juga sangat dianjurkan sebagaimana
disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ قَالَ صَبِيْحَةَ
يَوْمِ الْجُمُعَةِ قَبْلَ صَلاَةِ الْغَدَاةِ: أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لاَ إِلهَ
إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، غَفَرَ
اللهُ لَهُ ذُنُوْبَهُ، وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ.
"Barangsiapa
yang mengucapkan pada pagi hari Jum'at sebelum shalat Jum'at, 'Aku memohon
ampun kepada Allah yang tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang
Mahahidup lagi terus menerus mengurusi makhlukNya dan aku bertaubat kepadaNya,
sebanyak tiga kali, maka Allah mengampuni dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih
di lautan".
Inilah beberapa amalan dan doa malam dan hari jumat yang
bisa dilakukan, yaitu banyak berdzikir, membaca shalawat Nabi dan juga membaca
surat al-Kahfi. Tentu membaca bacaan-bacaan ayat atau wirid yang lain juga
boleh, tapi akan lebih afdhol jika yang kita perbanyak adalah doa-doa dari
Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar