Sholat dhuha adalah adalah satu
sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap muslim. Keutamaan
sholat dhuha sudah banyak di bahas dalam beberapa tulisan. Bahkan dalam banyak
kesempatan di pengajian dan majlis-majlis ta’lim sering dikaji masalah sholat
ini. Bahkan lagi, ada kelompok masyarakat yang membentuk komunitas dengan
menamakannya sebagai majlis dhuha.
Selain kajian tentang keutamaan
sholat dhuha, juga sudah banyak dikaji tentang doa sholat dhuha, baik yang
ditulis dalam bahasa Arab maupun tulisan Latin serta terjemahnya. Anda tinnggal
cari saja di google pasti banyak yang menyajikannya.
Tulisan kali ini tidak akan membahas
masalah itu, tapi khusus membahas tentang kapan waktu sholat dhuha yang paling
utama? Berikut ulasanya.
Shalat Dhuha mempunyai banyak
keutamaan, diantaranya memperoleh ampunan dari Allah, mendatangkan rizki dan
menolak kefakiran seperti dua hadits berikut ini :
“Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat
Dhuha pasti akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan. ” (HR.
Turmudzi)
Baca juga : 5 Amalan Mudah Untuk Melancarkan Rejeki
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Shalat Dhuha itu bisa mendatangkan rezeki serta menolak
kefakiran. Serta tidak ada yang akan memelihara shalat Dhuha tetapi orang-orang
yang bertaubat. ” (HR. Turmuzi serta Ibnu Majah, hadis hasan)
Waktu sholat dhuha cukup panjang,
terbentang sejak matahari naik sampai condong ke barat. Berarti, di Indonesia,
saat sholat dhuha terbentang sepanjang beberapa jam sejak 15 menit setelah
matahari terbit sampai 15 menit sebelum masuk saat dhuhur. Tetapi diantara saat
itu, ada saat yang paling utama (afdhal) untuk mengerjakan sholat dhuha.
Kapankah itu?
Saat yang paling utama (afdhal)
untuk mengerjakan shalat Dhuha yaitu saat matahari telah mulai panas (dekat
dengan saat selesainya Dhuha).
Hal ini seperti kisah dari Al Qosim
As Syaibani sebenarnya Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu lihat beberapa orang
lakukan shalat Dhuha, lalu Zaid mengatakan : “Andaikan mereka tahu kalau shalat
sesudah saat ini lebih utama. Sesungguhnya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda, ”Shalat beberapa Awwabin yaitu saat anak onta mulai kepanasan. ” (HR.
Muslim 748). Awwabin berarti orang yang sukai kembali pada ketentuan Allah.
Beberapa ulama juga mengatakan :
“Sholat pada saat ini dikaitkan dengan Awwabin karena umumnya pada waktu itu
jiwa manusia cenderung untuk istirahat. Akan tetapi orang ini memakai waktu itu
untuk melakukan ketaatan serta menyibukkan diri dengan melakukan shalat.
Meninggalkan keinginan hati menuju ridlo Penciptanya. ” (Faidhul Qadir, 4/216).
Imam An-Nawawi menyampaikan : ulama
madzhab kami (syafi’iyah) menyampaikan : “Waktu saat matahari mulai panas yaitu
waktu yang paling utama untuk melakukan shalat dhuha, walau dibolehkan shalat
mulai sejak terbit matahari sampai mendekati tergelincirnya matahari. (Syarh
Shahih Muslim, 6/30)
Dalam Fikih Manhaji Imam Syafi’i
dijelaskan kalau saat terbaik itu ditandai dengan padang pasir terasa panas
serta anak unta beranjak.
Syaikh Musthafa Al Bugha serta empat
ulama yang lain dalam Nuzhatul Muttaqin menerangkan : “Waktu shalat dhuha
dimulai mulai sejak matahari beranjak tinggi hingga matahari mendekati posisi
tengah. Namun, yang paling utama yaitu waktu matahari meninggi serta telah
merasa panas. ”
Jam berapakah yang disebut?
Berdasarkan penjelasan itu, saat terbaik shalat Dhuha yaitu sekitar jam 9 WIB
untuk DKI Jakarta, jam 8. 30 WIB untuk Surabaya. Sedang daerah lainnya tinggal menyesuaikan.
Dengan berbagai keutamaan sholat dhuha, mari kita selalu istiqomah menjalankannya. Serta dengan mengetahui saat
dhuha yang paling utama (afdhal), bila kita memiliki pilihan waktu untuk
menjalankannya, mari laksanakan di waktu tersebut .
0 komentar:
Posting Komentar